Setelah berhasil menginstall WordPress di localhost dan sudah memahami struktur database pada wordpress, Anda juga harus mengetahui tentang struktur folder pada WordPress.
Sebagai Open Source, WordPress telah memberikan catatan pengembangan yang sangat detail. Untuk mengetahui catatan pengembangan wordpress dan kode program, Anda dapat mengunjungi website resminya Codex WordPress. Menurut beberapa literatur, WordPress dapat digunakan sebagai Framework. Untuk memahami wordpress sebagai Framework, terlebih dahulu Anda harus mengetahui struktur folder WordPress secara standar.
Direktori utama WordPress adalah tempat dimana Anda meletakan file website utama, dan pada umumnya di letakan di public_html CPanel Anda(online) atau folder utama di server localhost Anda. Pada direktori utama terdapat file-file inti dari CMS WordPress, sebaiknya Anda tidak melakukan modifikasi terhadap file-file tersebut, karena nantinya dapat membuat terjadinya kesalahan saat Anda melakukan upgrade ke versi WordPress terbaru.

Di dalam direktori utama ini Anda akan melihat folder wp-admin, wp-content, wp-includes dan file-file bawaan dari WordPress itu sendiri. Mungkin Anda akan lebih familiar dengan file wp-config.php dan .htaccess, karena file ini paling sering dilakukan modifikasi.
wp-config.php adalah sebuah file yang digunakan oleh engine WordPress untuk menyimpan data-data penting untuk pengaturan website, misalnya: database dan host.
.htaccess adalah file text sederhana dalam format ASCII. Pada umumnya kita menggunakannya untuk merubah beberapa konfigurasi untuk mengarahkan pada web server Apache. File .htaccess dapat ditaruh dimapun pada folder website Anda. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dengan file .htaccess, diantara yaitu:
Pada folder ini terdapat file-file yang berisi seluruh tampilan antarmuka dari Admin dashboard. Admin dashboard kita gunakan untuk memanage website kita. File-file ini terintegrasi dengan AJAX untuk mempermudah melakukan managemen konten dengan WordPress.
Pada folder ini terdapat file inti untuk fungsional semua kinerja CMS WordPress.
Pada folder ini terdapat folder-folder untuk menyimpan data Anda seperti plugin, template dan media yang Anda upload. Pada direktori ini adalah tempat untuk berkreasi dengan WordPress. Adapun subdirektori yang perlu Anda ketahui adalah:
Demikianlah tutorial tentang Struktur Direktori Pada WordPress. Silahkan bagikan atau share artikel ini jika di rasa ada yang membutuhkan. Semoga bermanfaat.
Seseorang yang suka belajar sesuatu yang baru, terutama tentang pemrograman web. Senang berbagi tentang pengetahuan dan belajar dari yang lain.